Kisah Hidup Theresia Lisieux

11 10 2006

theresia.JPGTheresia Martin dilahirkan di kota Alençon, Perancis, pada tanggal 2 Januari 1873. Ayahnya bernama Louis Martin dan ibunya Zelie Guerin. Pasangan tersebut dikarunia sembilan orang anak, tetapi hanya lima yang bertahan hidup hinga dewasa. Kelima bersaudara itu semuanya puteri dan semuanya menjadi biarawati!

Ketika Theresia masih kanak-kanak, ibunya terserang penyakit kanker. Pada masa itu, mereka belum memiliki obat-obatan dan perawatan khusus seperti sekarang. Para dokter mengusahakan yang terbaik untuk menyembuhkannya, tetapi penyakit Nyonya Martin bertambah parah. Ia meninggal dunia ketika Theresia baru berusia empat tahun.

Sepeninggal isterinya, ayah Theresia memutuskan untuk pindah ke kota Lisieux, di mana kerabat mereka tinggal.  Di dekat sana ada sebuah biara Karmel di mana para suster berdoa secara khusus untuk kepentingan seluruh dunia. Ketika Theresia berumur sepuluh tahun, seorang kakaknya, Pauline, masuk biara Karmel di Lisieux. Hal itu amat berat bagi Theresia. Pauline telah menjadi “ibunya yang kedua”, merawatnya dan mengajarinya, serta melakukan semua hal seperti yang dilakukan ibumu untuk kamu. Theresia sangat kehilangan Pauline hingga ia sakit parah. Meskipun sudah satu bulan Theresia sakit, tak satu pun dokter yang dapat menemukan penyakitnya. Ayah Theresia dan keempat saudarinya berdoa memohon bantuan Tuhan. Hingga, suatu hari patung Bunda Maria di kamar Theresia tersenyum padanya dan ia sembuh sama sekali dari penyakitnya!

Suatu ketika, Theresia mendengar berita tentang seorang penjahat yang telah melakukan tiga kali pembunuhan dan sama sekali tidak merasa menyesal. Theresia mulai berdoa dan melakukan silih bagi penjahat itu (seperti menghindari hal-hal yang ia sukai dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang kurang ia sukai). Ia memohon pada Tuhan untuk mengubah hati penjahat itu. Sesaat sebelum kematiannya, penjahat itu meminta salib dan mencium Tubuh Yesus yang tergantung di kayu salib. Theresia sangat bahagia!  Ia tahu bahwa penjahat itu telah menyesali dosanya di hadapan Tuhan.

Theresia sangat mencintai Yesus. Ia ingin mempersembahkan seluruh hidupnya bagi-Nya. Ia ingin masuk biara Karmel agar ia dapat menghabiskan seluruh harinya dengan bekerja dan berdoa bagi orang-orang yang belum mengenal dan mengasihi Tuhan. Tetapi masalahnya, ia terlalu muda. Jadi, ia berdoa dan menunggu dan menunggu dan berdoa. Hingga akhirnya, ketika umurnya lima belas tahun, atas ijin khusus dari Paus, ia diijinkan masuk biara Karmelit di Liseux.

Apa yang dilakukan Theresia di biara? Tidak ada yang istimewa. Tetapi, ia mempunyai suatu rahasia: CINTA. Suatu ketika Theresia mengatakan, “Tuhan tidak menginginkan kita untuk melakukan ini atau pun itu, Ia ingin kita mencintai-Nya.” Jadi, Theresia berusaha untuk selalu mencintai. Ia berusaha untuk senantiasa lemah lembut dan sabar, walaupun itu bukan hal yang selalu mudah. Para suster biasa mencuci baju-baju mereka dengan tangan. Seorang suster tanpa sengaja selalu mencipratkan air kotor ke wajah Theresia. Tetapi Theresia tidak pernah menegur atau pun marah kepadanya. Theresia juga menawarkan diri untuk melayani suster tua yang selalu bersungut-sungut dan banyak kali mengeluh karena sakitnya. Theresia berusaha melayani dia seolah-olah ia melayani Yesus. Ia percaya bahwa jika kita mengasihi sesama, kita juga mengasihi Yesus. Mencintai adalah pekerjaan yang membuat Theresia sangat bahagia.

Hanya sembilan tahun lamanya Theresia menjadi biarawati. Ia terserang penyakit tuberculosis (TBC) yang membuatnya sangat menderita. Kala itu belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit TBC. Dokter hanya bisa sedikit menolong. Ketika ajal menjelang, Theresia memandang salib dan berbisik, “O, aku cinta pada-Nya, Tuhanku, aku cinta pada-Mu!” Pada tanggal 30 September 1897, Theresia meninggal dunia ketika usianya masih duapuluh empat tahun. Sebelum wafat, Theresia berjanji untuk tidak menyerah pada rahasianya. Ia berjanji untuk tetap mencintai dan menolong sesama dari surga. Sebelum meninggal Thresesia mengatakan, “Dari surga aku akan berbuat kebaikan bagi dunia.” Dan ia menepati janjinya! Semua orang dari seluruh dunia yang memohon bantuan St. Theresia untuk mendoakan mereka kepada Tuhan telah memperoleh jawaban atas doa-doa mereka.

SETELAH THERESIA WAFAT
Setelah wafat, Theresia menjadi terkenal karena buku yang ditulisnya “Kisah Suatu Jiwa,” yang diterbitkan satu tahun setelah wafatnya (di Indonesia diterjemahkan dengan judul: ‘Aku Percaya akan Cinta Kasih Allah’). Theresia dikanonisasi pada tahun 1925 oleh Paus Pius X. Ia dikenal dengan sebutan Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus atau Santa Theresia si Bunga Kecil. St. Theresia bersama-sama dengan St. Jeanne d’Arc diberi gelar Pelindung Perancis. Selain itu St. Theresia bersama-sama dengan St. Fransiskus Xaverius diberi gelar Pelindung Misionaris.  Baru-baru ini, tanggal 19 Oktober 1997, Theresia juga menjadi wanita ke-3 yang diberi gelar Doktor Gereja. Kalian dapat mohon bantuannya mengenai apa saja. Ia pernah berjanji  akan melimpahi kita dengan bunga-bunga mawar dari surga dan memang, sejak kematiannya banyak mukjizat yang terjadi berkat bantuan doanya. Pestanya dirayakan setiap tanggal 1 Oktober.

RAHASIA THERESIA : JALAN KECIL, JALAN KANAK-KANAK ROHANI
Theresia seorang gadis yang sederhana dengan `jalan kecilnya’ yang istimewa.  Ia menunjukkan bahwa kekudusan dapat dicapai oleh siapa saja betapa pun rendah, hina dan biasanya orang itu. Caranya ialah dengan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil dan tugas sehari-hari dengan penuh cinta kasih murni kepada Tuhan. Kamu pun dapat menjadi kudus dengan cara-cara sederhana seperti yang dilakukan oleh St. Theresia dengan jalan kecilnya.

diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.


Aksi

Information

13 responses

7 12 2006
revi

merry christmas n happy new year

24 12 2006
gemawarta

Merry Christmas and Happy New Year 😀

28 12 2006
shanta

Gw ga bisa setulus St.Theresia,,,TetaPi gw akan mencoba seperti St.theresia yang Tulus,,,gw akan mencoba Pasrah kepada yang di Atas..gw yakin HANYA DENGAN KEPASRAHANLAH SEMUA DOA AKAN TERJAWAB!!!

Love u Jesus christ ( Without u i’m nothing!!! )

4 04 2007
ROBERTO TAN

kisah hidup ST Theresia dari kanak kanak yesus sangat berarti bagi saya, dimana penderitaannya yang tiada henti sampai akhirnya meninggal tanpa ada rasa penyesalan. keteladanannya merupakan pertanyaan bagi kita karena sringkali kita lari dari suatu masalah, seringkali kita putus asa dalam menghadapi masalah….dll.’

9 10 2007
Bambang

Makasih atas kisah hidup ST Theresia Liseux, kebetulan Paroki saya Memakai Pelindung Santa Theresia Liseux Boro, Jogja. Menjadi lebih tahu dan mengenal Santa Pelindung kami… sekali lagi terimakasih… salam…Tuhan Memberkati

9 10 2007
gemawarta

Selamat merayakan pesta pelindung juga kalau begitu. Salam untuk umat di Boro. 🙂

31 10 2007
Petrus Suratno

Wah baru blog walking ketemu gema warta…sip lah, Mas Bam aku juga ” cah Boro”, omahku mburi gereja, salam. Buat gema warta maju terus dan selamat berkarya di ladang Tuhan. Mewakili umat Boro, saya haturkan terimakasih, betul 20 Oktober kemarin kami merayakan 80th gereja kami…..

3 11 2007
gemawarta

Terima kasih sudah mampir mas Petrus Suratno. Berbagi informasi bahwa sebagai pelindung misi, St Theresia Lisieux selain juga menjadi pelindung paroki St Theresia di Balikpapan, beberapa paroki di Kalimantan Timur, misalnya Sangatta dan Tanah Grogot juga menjadikannya sebagai pelindung paroki.

26 01 2008
Veronicha Tri P

Wah..aku juga cah Mboro tapi cah Tlangu. Terimakasih buat Gereja St. Theresia Lisieux, 29 Desember 2007 kemarin telah menjadi saksi pemberkatan pernikahanku. Terimkasih juga buat Romo Petrus Suratmin. Matur nuwun. Sukses buat gerejaku….GBUs…

21 08 2008
Adit

“Anak-anak kecil tidak gelisah!” Kakanda Theresia dari Kanak2 ‘Sungguh Amat Suci’ Yesus telah membuat saya menyadari bahwa kita ini sungguh-sungguh anak-anak Allah Bapa Tercinta yg masih kecil (Bayi) dan harus senantiasa digendong olehNya! Lihatlah seorang Ayah yg menggendong anaknya yg masih bayi, betapa manis dan lembutnya, penuh kasih mesra! Demikian Bapa Kita di Surga!
Jalani hidup dgn pandangan ini, maka dijamin 100% BAHAGIA di Bumi ini (lembah jahanam)!
*sori agak keras kata2nya… 🙂 He he he!!!

21 08 2008
Adit

“Respice stellam, voca Mariam!” Pandanglah kepada Bintang itu, Panggilah Maria
O Bunda Maria, kami minta perlindungan hati keibuanmu senantiasa seperti Saudari kami Kakanda Theresia dari Wajah Suci! Amin

22 04 2011
theresia ermawati jayaningsih

semoga teladan santa theresia dapat membimbing aku untuk selalu rindu kepada Tuhan Yesus..

23 04 2011
tikka simarmata

wahh.. saya sangat bangga melihat kegigihan st.Theresia.. kebetulan saya dibesarkan di Asrama katolik st.Theresia Rempang Pulau Galang..
Tuhan Yesus Memberkatii , Haleluyaa :))

Tinggalkan Balasan ke Adit Batalkan balasan