Campur Tangan Bunda Maria dalam Kehidupan Sehari-hari

24 05 2007

Narasumber: Sr. Susana J.J., MASF, Ria Yosefine & C. Silka.
Host: Yenni Eka Sari & Lily Gandakusuma

Mengapa bulan Mei menjadi Bulan Maria? Bagaimana dengan bulan Oktober? Berdasar pada tradisi Gereja, dua bulan tersebut memang dikhususkan untuk menghormati Maria. Tapi, bulan Mei lebih disebut sebagai bulan Maria, sedangkan bulan Oktober sebagai bulan Rosario. Sebetulnya, tradisi yang memandang bulan Mei sebagai bulan Maria sudah ada sejak abad pertengahan. penghormatan terhadap Maria juga merupakan hasil perkembangan dalam Gereja, sejak abad XVII hingga abad XIX. Pada tanggal 1 Mei 1965, Paus Paulus VI dengan ensiklik Mense Maio menegaskan kembali tradisi kesalehan ini dengan menyatakan bahwa penghormatan kepada Bunda Maria pada bulan Mei merupakan “kebiasaan yang amat bernilai“. Adapun, kebiasaan bulan Oktober sebagai bulan rosario dinyatakan pertama kalinya oleh Paus Leo XIII pada akhir abad XIX yang menganjurkan umat beriman untuk berdoa rosario setiap hari pada bulan Oktober.  Baca entri selengkapnya »





Catatan dari Pulau Galang

7 04 2007

riau-kepulauan.jpgNama Pulau Galang hanya pernah saya dengar dari sekelebatan berita-berita di waktu dahulu. Yang saya ketahui saat itu adalah bahwa pulau itu adalah tempat pengungsi Vietnam. Kapan pulau itu akhirnya sudah tidak dipakai lagi untuk menampung pengungsi, saya tidak pernah mencermati beritanya lagi. Tak disangka saya akhirnya sempat mengunjunginya sekian lama setelah pengungsi terakhir meninggalkan pulau Galang (tepatnya sejak 1996). Sisa-sisa kamp pengungsi itu tetap berada pada tempatnya, sebagian diperbaiki untuk menjadi monumen untuk mengenang masa lalu para pengungsi Vietnam. Baca entri selengkapnya »





Pengalaman Batin Berziarah ke Kota Suci

13 03 2007

Narasumber: Pst. Stanislaus Maratmo, MSF, Bu Yohanna Sattu, Bpk. M. Budi Kuntjoro.
Host: C. Silka  

Silka: Apa yang dimaksud dengan jiarah?

Pst. Maratmo: Jiarah berarti perjalanan ke suatu tempat. Perjalanan yang bersifat rohani dalam kaitan dengan penghayatan iman untuk memperoleh rahmat ilahi dengan mendatangi, mengunjungi tempat-tempat yang dianggap suci oleh karena penampakan ilahi atau hadirnya hamba Allah guna menjumpai Tuhan di tempat itu.  Baca entri selengkapnya »





Abu dan Pertobatan

22 02 2007

Puasa dimulai hari Rabu abu ini (21/02/2007) dengan penerimaan abu yang merupakan suatu tanda pertobatan yang bersifat komunal. Di seluruh dunia setiap orang katolik menerima abu di dahinya sebagai ungkapan kesediaan mereka untuk memulai saat pertobatan. Abu yang telah kita terima di dahi itu tak dapat disembunyikan seperti halnya saat kita menerima suntikan, di mana setelah disuntik kita bisa menutupinya dengan menurunkan kembali lengan baju. Abu diberikan di dahi dan  karenanya semua orang bisa melihatnya dengan mudah.

Di hari Rabu abu kita tidak datang menerima abu di tangan dan secara sembunyi-sembunyi kita kembali lalu mengoleskannya di dahi. Dahi yang bersih saat kita datang kini ditaburi abu untuk bisa dilihat secara jelas oleh semua orang tanpa mampu bersembunyi.

Tentu ketika kita keluar dari pintu gereja setelah menerima abu di dahi, kita mungkin akan merasa malu bahwa justru bagian diri kita yang biasanya dengan mudah dilihat orang kini dikotori. Apa lagi kalau kita berada di lingkungan yang mayoritasnya tak beriman sama seperti kita, yang tak mengenal dan tak memahami apa makna di balik kotornya dahi tersebut. Tapi justru inilah nilai rohani dari penerimaan abu, yakni bahwa kita secara terbuka dan dengan amat rendah hati berdiri di hadapan sesama dan berkata bahwa kita bukanlah manusia yang bersih. Kita adalah kaum pendosa. Kita butuh sesuatu yang melampaui kekuatan manusiawi kita, yakni kekuatan rahmat Allah untuk membebaskan kita dari keadaan kita saat ini, yakni membebaskan kita dari dosa-dosa kita.

Satu hal menarik saat kita menerima abu. Karena abu diurapi di dahi kita, maka amatlah mustahil bahwa kita bisa melihat secara langsung betapa kotoranya dahi kita. Kita hanya bisa melihatnya lewat cermin setelah kita kembali ke rumah. Namun kita bisa dengan amat mudah melihat kotornya dahi orang lain. Di sini orang lain seakan berdiri di depan kita dan menjadi cermin tempat kita melihat diri kita masing-masing. Dalam hidup nyata kitapun dapat dengan mudah melihat kekurangan, kelemahan serta keburukan orang lain. Kita sulit melihat dengan jelas kelemahan diri sendiri. Orang lain selalu salah sementara aku selalu berada di pihak yang benar. Namun di hari Rabu abu sesamaku adalah gambaran diriku. Sesamaku adalah cermin diriku.

Aku melihat diriku yang penuh kelemahan melalui orang lain yang kini berada di depanku. Tak ada yang bisa kita katakan di saat itu kecuali bersama-sama berdiri di hadapan Tuhan dan mengakui bahwa kita adalah manusia lemah, manusia yang sering jatuh. Kita adalah manusia yang bersama-sama membutuhkan rahmat istimewa dari Tuhan agar bisa bangun lagi dan menjadi layak lagi disebut anak-anak pilihanNya.

Selamat memasuki masa puasa dan lebih lagi mari kita mulai bertobat.

Source : PondokRenungan





Hari Besar Gereja Katolik

18 01 2007

”Aku akan menyertaimu sampai akhir jaman,” demikian Janji Yesus Kristus kepada kita seperti dalam Matius 28:20. Demikianlah hingga sekarang Kristus selalu menyertai kita GerejaNya kapan pun kita memperingatiNya. Demikian mesra hubungan antara Kristus dan GerejaNya sehingga GerejaNya bukan saja memperingati peristiwa Kristus tetapi Kristus juga sungguh hadir. Dalam surat apostoliknya Dies Domini, Paus Yohanes Paulus II sendiri menyatakan Hari Tuhan adalah Hari Gereja, Dies Domini sic etiam dies Ecclesiae revelatur. Baca entri selengkapnya »





Sejarah Gereja Purba

21 12 2006

Gereja bagai bahtera dan kita penumpangnya menumpang bahtera dalam mengarungi samudera kehidupan. Ada masa samudera sangat tenang tapi tak kurang pula gelora ombak siap menenggelamkan bahtera. Rekan setia, senada dengan lagu pengantar kita tadi, malam ini kita akan sedikit mengupas Gereja, khususnya pada periode-periode awalnya, yang sering kita sebut dengan periode Gereja Purba, yaitu mulai saat para murid berkumpul pada hari raya Pentakosta yang kita rayakan sebagai saat lahirnya Gereja sebagai persekutuan umat beriman. Periode ini seharusnya berakhir pada masa sebelum Konsili Pertama di Nicea sekitar tahun 325 tapi kita akan sedikit memperpanjangnya hingga sekitar tahun 500, jadi masih sebelum jatuhnya Konstantinopel yang mengakibatkan berdirinya Gereja Ortodoks Timur. Semoga kita bisa membicarakan periode berikutnya pada kesempatan lain. Pada periode ini kita akan melihat bagaimana para rasul berkeliling mewartakan Yesus Kristus, bagaimana suasana politik-sosial dan budaya pada masa-masa tersebut, para martir dan Bapa Gereja yang awal, juga bagaimana Gereja kita masa kini mewarisi semangat Gereja Purba tersebut. Baca entri selengkapnya »





Pengurus Baru 2007

19 12 2006

Berikut ini struktur Organisasi Gema Warta yang baru beserta susunan Pengurusnya:
Program Leader: David Goh
Sekretaris Umum: Agustine Bakungsanti
Bendahara Umum: Lily Gandakusuma
Koordinator Divisi On-Air: Ivan A. Julius
Koordinator Divisi Off-Air: Tonny Casiano Salim





Mempersiapkan Diri Menyambut Kelahiran Yesus Kristus

19 12 2006

Narasumber: Fr. Daniel Rusen, MSF & Pak Kokoh Rusbandono.
Host: Caroline Silka & Kamilus Ude.

Milus: Dalam tradisi Gereja Katolik, dan bahkan dalam gereja Reformasi dengan berbagai Denominasi-nya juga memasuki masa Advent, masa di mana seluruh umat diajak untuk mempersiapkan dirinya menyambut sang Penyelamat.

Pak Kokoh, sebagai awam Katolik, apa yang bapak rasakan saat ini dimana dalam tradisi Gereja, kita memasuki masa – masa persiapan menyambut kelahiran Kristus, atau yang lebih dikenal dengan Masa Advent? 

Bapak Kokoh : Saya melihat seperti bercermin dari diri saya, sangat dirasakan akan menantikan kehadiran atau kelahiran putra kita sendiri, ada perasaan bangga, bahagia sekaligus cemas, deg-degan atau malah bersyukur, bahwa kelahiran ini membawa seluruh isi rumah merasakan hal yang sama dengan kita, mudah2an ini membawa berkat bagi kita dan seluruh isi rumah. Baca entri selengkapnya »





Mengenal Legio Maria

22 11 2006

Presidium Legio MariaPada 7 Desember 1921 di Dublin, Irlandia, 15 orang awam Katolik berkumpul untuk membicarakan bagaimana melaksanakan pelayanan sebagai kaum awam yang merasul. Setelah memohon bantuan Roh Kudus dan mendoakan rosario, mereka memutuskan untuk pergi dalam kelompok-kelompok kecil, bisa hanya berdua, mengunjungi Rumah Sakit di Dublin yang penuh dengan pasien-pasien miskin, tanpa kerabat dan orang jompo. Mereka kemudian juga memutuskan untuk kembali bertemu setiap minggunya. Peristiwa inilah yang mendasari lahirnya Legio Maria: berdoa bersama-sama, melaksanakan pekerjaan merasul dan pertemuan mingguan. Dari awal yang sederhana, dibimbing oleh Roh Kudus dan semangat Bunda Maria dalam karya pelayanan, bentuk kerasulan Legio Maria ini menyebar ke seluruh dunia. Baca entri selengkapnya »





Hari Minggu Misi Sedunia ke-80

22 11 2006

Narasumber: Pastor Pieter Sinnema MSF. Host: Ivan dan Silka 

Rekan setia, Minggu tanggal 22 Oktober 2006 dirayakan seluruh Gereja Katolik di manapun juga sebagai Hari Minggu Misi Sedunia, yang tahun ini dirayakan sebagai Minggu Misi Sedunia yang ke 80. Pasti rekan setia juga mungkin melihat ada poster di gereja parokinya, poster dari Karya Kepausan Indonesia mengenai Minggu Misi Sedunia ke 80, juga tentang Konggres Misi Asia I di Chiang Mai-Thailand. Tahun ini juga, Misionaris Keluarga Kudus MSF, khususnya MSF provinsi Kalimantan merayakan 80 tahun karya MSF di Kalimantan. Berarti sudah sejak tahun 1926 MSF hadir dan berkarya di Kalimantan. Baca entri selengkapnya »